Palangka Raya – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum Kalimantan Tengah, Hajrianor, menghadiri acara Pelantikan Pengurus Wilayah Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Kalimantan Tengah Masa Bakti 2025–2030 yang berlangsung khidmat di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalimantan Tengah, Rabu (12/11/25).
Pelantikan ini dipimpin langsung oleh Ketua Umum DMI Pusat, H. Jusuf Kalla, dan menandai dimulainya periode baru kepengurusan DMI Kalimantan Tengah yang kini diketuai oleh Gubernur Kalimantan Tengah, H. Agustiar Sabran. Turut hadir jajaran Forkopimda, tokoh agama, dan perwakilan pengurus DMI dari kabupaten dan kota se-Kalimantan Tengah. Suasana religius dan penuh keakraban terasa sejak awal acara, mencerminkan semangat kebersamaan untuk memakmurkan masjid di Bumi Tambun Bungai.
Sebagai organisasi yang berdiri sejak tahun 1972, Dewan Masjid Indonesia (DMI) memiliki visi besar menjadikan masjid bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat pembinaan umat dan pembangunan peradaban. Melalui struktur yang tersebar hingga tingkat daerah, DMI berperan aktif dalam mengembangkan fungsi masjid sebagai pusat pendidikan, sosial, ekonomi, hingga pemberdayaan masyarakat berbasis nilai keislaman dan kebangsaan.
Dalam sambutannya, Ketua Umum DMI Pusat, H. Jusuf Kalla, menegaskan kembali pentingnya fungsi strategis masjid dalam membangun karakter umat dan memperkuat persatuan bangsa. Menurutnya, masjid di Indonesia memiliki posisi istimewa karena menjadi ruang yang menyatukan berbagai lapisan masyarakat tanpa sekat sosial.
“Masjid adalah tempat yang mempersatukan, bukan memisahkan. Dari sinilah nilai kebersamaan, kedisiplinan, dan gotong royong tumbuh. Masjid bukan hanya rumah ibadah, tetapi juga rumah persaudaraan umat,” ujar mantan Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 itu.
Sementara itu, Gubernur Kalimantan Tengah, H. Agustiar Sabran, yang baru saja dilantik sebagai Ketua DMI Wilayah Kalteng, menyampaikan tekadnya untuk menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan umat yang produktif dan berdaya guna.
“Masjid harus menjadi pusat pendidikan, dakwah, sosial, dan ekonomi umat. Dari sinilah kita membangun generasi yang berilmu, berkarakter, dan berakhlak mulia. Melalui DMI, kita ingin masjid hadir sebagai sumber inspirasi dan solusi bagi masyarakat,” tegasnya.
Ia juga menambahkan, visi DMI Kalteng sejalan dengan arah pembangunan daerah yang menempatkan nilai religius dan kearifan lokal sebagai fondasi kemajuan. “Kita ingin mengangkat harkat dan martabat masyarakat Kalimantan Tengah dengan semangat gotong royong, toleransi, dan keadaban. Dari masjid, kita membangun Kalteng Berkah, Kalteng Maju, dan Kalteng Bermartabat menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kakanwil Kementerian Hukum Kalimantan Tengah, Hajrianor, menyampaikan apresiasi atas semangat kolaborasi antara pemerintah daerah dan DMI dalam memperkuat fungsi masjid di tengah kehidupan masyarakat yang majemuk.
“Masjid memiliki potensi luar biasa dalam membangun moral, hukum, dan peradaban masyarakat. Melalui DMI, kita bisa memperkuat karakter kebangsaan, menanamkan nilai ketaatan hukum, serta menumbuhkan budaya damai dan toleran di Kalimantan Tengah,” ujar Hajrianor.
Menurutnya, kehadiran DMI menjadi sangat penting di tengah tantangan sosial yang semakin kompleks. Masjid yang dikelola dengan baik bukan hanya menjadi tempat ibadah yang ramai, tetapi juga menjadi pusat pembinaan masyarakat. “Masjid yang makmur adalah ruang bagi umat untuk belajar, berdialog, dan memperkuat ukhuwah. Di sanalah lahir generasi yang taat, berilmu, dan beretika,” tambahnya.
Pelantikan ini bukan sekadar seremoni keagamaan, melainkan momentum penting dalam memperkuat sinergi antara DMI dan pemerintah untuk membangun peradaban umat yang berdaya dan berakhlak. DMI Kalteng diharapkan mampu menjadi motor penggerak bagi peningkatan tata kelola masjid, penguatan peran imam dan takmir, serta pemberdayaan ekonomi berbasis jamaah.
Melalui sinergi lintas sektor, peran masjid akan semakin luas: tidak hanya tempat ibadah, tetapi juga wadah pembinaan moral, edukasi hukum masyarakat, hingga pengembangan potensi ekonomi umat. “Ketika masjid menjadi pusat pembinaan nilai moral dan kebangsaan, maka kita bukan hanya membangun tempat ibadah, tetapi juga fondasi bangsa yang beradab dan berkarakter,” tutup Hajrianor dengan penuh keyakinan.
Pelantikan Pengurus Wilayah DMI Kalimantan Tengah ini diharapkan menjadi awal yang kuat untuk menghidupkan kembali peran masjid sebagai pusat pencerahan, persaudaraan, dan peradaban umat—serta menjadi inspirasi bagi masyarakat luas untuk terus menebar nilai-nilai keimanan dan kebangsaan di seluruh penjuru negeri. (Red-dok, Humas Kalteng — November 2025)
#KementerianHukum
#KemenkumKalteng
#LayananHukumMakinMudah
